Our (De)Motivator and More About Freedom

Orang tua kita adalah orang yang paling dekat dengan kita. Mereka adalah orang-orang yang membuat kita bertumbuh agar kita menjadi orang-orang yang bertanggung jawab di masyarakat. Orang tua selalu menginginkan anak-anak mereka menjadi yang terbaik di masyarakat. Terkadang karena begitu ambisiusnya mereka dalam membentuk anak-anak mereka, para orang tua melakukan hal-hal yang terlalu mengekang anaknya, seperti memaksa anak untuk melakukan segala keinginannya, membuat berbagai aturan yang menghimpit kebebasan anak, dan lain-lain.

Orang tua kita bisa menjadi motivator, yaitu mereka yang menyemangati dan mendorong anak-anaknya menjadi lebih baik. Tetapi bisa juga menjadi demotivator, yaitu mereka yang karena ambisinya untuk menempa anak-anak mereka, justru membuat sang anak merasa sakit hati, depresi, dan kehilangan semangat. 

Sesungguhnya yang membuat orang tua memiliki dua sisi yang berbeda tersebut adalah cara pandang anak menyikapi kedua hal tersebut. Jika sang anak melihat orang tua sebagai sosok yang membuatnya menjadi lebih baik di suatu hari nanti, dengan cara apapun orang tua mendidik anaknya, maka sang anak akan melihat orang tuanya itu sebagai motivator. Tetapi sebaliknya, apabila sang anak melihat orang tua sebagai sosok menakutkan yang menelan kebebasan dan kesenangan yang dimiliki anaknya hanya untuk memuaskan keinginannya, maka sang anak hanya akan melihat orang tuanya sebagai demotivator.

Sebenarnya orang tua itu mengekang anaknya dengan tujuan. Orang tua berhak membiarkan anaknya bebas, tetapi jika kebebasan anaknya melenceng jauh dari apa yang sudah ditetapkan seharusnya, maka orang tua berhak untuk menariknya kembali. Di sini anak dihadapkan dengan dua pilihan, apakah harus mengikuti keinginan orang tuanya dengan konsekuensi kebebasannya dikurangi, atau mengikuti jalannya yang sudah melenceng itu. Lihat lebih lanjut tentang hal ini di sini.

Tetapi, berkurangnya kebebasan bukan berarti tidak bisa bersenang-senang lagi. Ibaratnya seperti belajar di sekolah, ada masanya kita belajar dengan serius untuk meraih suatu pencapaian, yaitu kelulusan. Setelah kita lulus, boleh kita menikmati liburan. Demikian juga dengan pengekangan anak yang dilakukan orang tua, semua itu bertujuan agar anak lebih bertanggung jawab dengan keputusan yang dibuat baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang tuanya. Ketika sang anak sudah mencapai target itu, baru orang tua bisa melepaskan anaknya kembali.

Kesimpulannya, semua orang tua adalah motivator, adanya orang tua yang bersifat demotivator hanyalah gambaran dari cara pandang negatif anaknya. Demikian dari saya, Terimakasih dan semoga menginspirasi.

Comments

Popular posts from this blog

(Minecraft) Review Shader Terbaik MCPE No Lag untuk HP Kentang

(Minecraft) Cara Membuat Large Modern Mansion (Rumah Modern Besar)

(Minecraft) Membuat Ruangan Kantor Modern